Profil

Profil 

Sejarah

Visi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) untuk menjadi komunitas akademik humanum memiliki cita-cita luhur demi peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan. Dalam surat ensiklik Bapa Suci Francis “Laudato Si” mengajak adanya dialog baru bagaimana membentuk masa depan planet Bumi karena tantangan lingkungan saat ini berakar dan berakibat bagi kita semua. Persatuan BangsaBangsa (PBB) mengeluarkan inisiatif yang disebut sebagai Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai rujukan bagi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pembangunan dengan memperhatikan pilar-pilar keberlanjutan yaitu: aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Saat ini, European Union (EU) juga mencanangkan kebijakan yang disebut “Green Deal”, yang dijadikan prioritas dalam berbagai inisiatif termasuk Erasmus+ CBHE (Capacity Building of Higher Education), dimana UNPAR menjadi koordinator untuk proyek IN2FOOD (Interdisciplinary Approach Towards Fostering Collaborative Innovation in Food Waste Management) dan ECoGREEN (Empowering Transdisciplinary Collaboration and Green Entrepreneurial Education Towards Sustainable Campus and Micro, Small and Medium-sized Enterprises in Indonesia). Komitmen Indonesia untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif juga tergambar dalam berbagai inisiatif pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2060.

UNPAR sebagai Perguruan Tinggi di Indonesia memiliki peran yang sangat besar untuk berkontribusi bagi keutuhan alam ciptaan dengan melakukan tridarma perguruan tinggi yang memperhatikan aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Ekonomi Sirkular yang pertama kali disebutkan di dalam pertemuan World Economy Forum oleh Ellen MacArthur, adalah konsep ekonomi yang mengedepankan eliminasi limbah, sirkulasi sumber daya dan regenerasi alam dalam usaha pemenuhan kebutuhan manusia. Keberlanjutan (sustainability) didefinisikan oleh PBB sebagai pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi penerus memenuhi kebutuhannya nanti. Kedua konsep ini dapat digunakan oleh UNPAR untuk mengembangkan arah penelitian dan pengabdian yang berujung pada pembelajaran untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka menjaga keutuhan alam ciptaan.

Pendekatan multiple-helix dan interdisiplin diyakini dapat memberikan resolusi bagi kedua tantangan yang kompleks ini. Akademisi dari berbagai latar belakang keilmuan, praktisi, pemerintah, bisnis, media dan masyarakat perlu berkolaborasi menciptakan inovasi untuk pemecahan masalah dalam konteks ekonomi sirkular dan keberlanjutan. Oleh karena itu, UNPAR perlu memiliki sebuah pusat studi yang melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus utama pemecahan masalah-masalah di masyarakat, khususnya terkait isu-isu keberlanjutan dan ekonomi sirkular.

Visi

Menjadi pusat studi interdisiplin dalam ekonomi sirkular dan keberlanjutan yang memberikan dampak bagi masyarakat luas.

Misi

  1. Melakukan penelitian berkelanjutan dan ekonomi sirkular yang mutakhir
  2. Menghasilkan penelitian yang berdampak bagi masyarakat
  3. Memberikan layanan kepada perusahaan dan instansi pemerintah terkait

Tujuan

  1. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian di bidang keberlanjutan dan ekonomi sirkular.
  2. Meningkatkan publikasi hasil-hasil penelitian agar berdampak pada masyarakat luas
  3. Meningkatkan jumlah dan bentuk layanan serta kerjasama dengan berbagai perusahaan dan instansi pemerintah.

Bidang Kajian

Interdisiplin (Ekonomi, Sosial dan Rekayasa)